Tuesday, October 26, 2010

Teguran untuk diri sendiri.......

Bismillahirahmanirrahim...

Assalamualaikum sahabat-sahabat sekalian....

*entri ni sememangnya untuk menegur diri saya yg lemah dan kerdil ini....(sebab saya rasa nak marah dengan orang)

mak saya selalu cakap: "Jangan sesekali marah dengan orang sedangkan ALLAH tak marah akan hamba-Nya apakah layak saya sebagai hamba yang kerdil marah dekat orang lain...tp kalu marah kerana orang melanggar batas2 ISLAM memanglah tp dengan niat kita nak tegur dan perbetulkn balik...(jd untuk diri sendiri renungkan balik ayat2 ini ye...)"

jd mcm mana nak kawal marah?...pandangan peribadi mengatakan kita perlu 'HUSNUZON'....kenapa? sebab bila kita husnuzon rasa nk marah tu hilang...betul tak?

*sedikit ilmu untuk HUSNUZON dr blog (http://www.ustaznoramin.com)

  • Husnuzon adalah berbaik sangka kepada orang lain, ini adalah perbuatan yang dituntut dalam Islam, kerana berbaik sangka ini lebih baik dan dapat mengelakkan dari menuduh orang lain berbuat jahat. 
  • “Jangan kamu membuat sangkaan terhadap satu kalimah yang keluar daripada seorang saudara mukminmu kecuali kebaikan selagi kamu masih ada cara untuk meletakkannya di tempat yang baik”.
  • Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik, Ini bertujuan untuk mengeratkan lagi hubungan silaturahim sesama manusia.
  • Mengelakkan daripada penyesalan dalam hubungan manusia sesama manusia kerana menuduh manusia lain tanpa bukti yang kukuh.  
  • Firman Allah yang bermaksud : “Wahai orang-orang Yang beriman! jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum Dengan perkara Yang tidak diingini Dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) - sehingga menjadikan kamu menyesali apa Yang kamu telah lakukan.” (Al-Hujurat : 6)
  • merasa bahagia atas segala kejayaan yang dicapai oleh orang lain walaupun kita sendiri belum berjaya.   

TIPS HILANGKAN MARAH....(http://darussholah.net)

Berikut tips cara menghilangkan rasa marah menurut hadist
1. Bacalah ta`awudz (Audzubillahi minasy syaithani rrajiim). Bacaan ini yang dianjurkan Muhammad ketika dua orang di sisi Nabi saling mencela. Ujar Nabi, "Sesungguhnya aku akan ajarkan suatu kalimat yang kalau diucapkan akan hilang apa yang ada padanya. Yaitu sekiranya dia mengucapkan,: Audzubillahi minasy Syaithanirrajiim."

2. Jika ucapan ta`awudz belum juga menghilangkan marah, posisikan tubuh kita menjadi lebih rendah dari sebelumnya. Misalnya, jika amarah datang sementara kita sedang berdiri, maka duduklah. Atau jika sedang duduk, rebahkanlah tubuh.

3. Diam atau tidak berbicara. Cara ini sangat ampuh untuk mengontrol amarah. Berbicara saat sedang marah sangat berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Apalagi jika diucapkan oleh seorang suami, bisa merupakan suatu keputusan mutlak. Ucapan "saya talak kamu" merupakan sebuah kalimat yang sah, kendati diucapkan dalam penuh emosi. Sementara bagi istri, ucapan dalam kemarahan memang tidak memberikan konsekuensi sebesar itu, tetapi tetap menimbulkan dosa. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad disebutkan, "Apabila di antara kalian marah, diamlah". Kalimat ini diucapkan Nabi Muhammad hingga tiga kali.

4. Berwudu. Karena marah adalah api, yang bisa melawannya hanya air. "Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan itu diciptakan dari api, dan api itu diredam dengan air maka apabila di antara kalian marah, berwudulah" (H.R. Ahmad).

5. Ingin lebih tenang lagi? Lanjutkan dengan salat Syukrul Wudhu sebanyak dua rakaat. Salat ini bisa dilakukan kapan saja, kecuali pada saat yang diharamkan, yaitu seusai Isya dan Magrib atau seusai Subuh dan Duha ( saat terbenam dan terbit matahari).

6. Selain empat hal tersebut, seorang suami bisa melakukan cooling down dengan mendiamkan istrinya atau pisah kamar sementara. Tentang waktunya tidak ditentukan. Hal ini terutama untuk istri yang melakukan nuzus atau durhaka pada suami. Suami juga boleh memukul jika sang istri tetap durhaka, namun dengan aturan main yang benar, yaitu tidak di wajah dan tidak menyebabkan cacat. Berarti adalah pukulan yang amat perlahan yang merupakan sekadar peringatan.

7. Kunci menghindari perbedaan pendapat menjadi sebuah pertengkaran hebat adalah dengan selalu melestarikan cinta kasih dan saling menolong antara suami istri. Saat kemarahan datang ingatlah jasa pasangan kita dan lupakan kesalahannya. Jangan sesekali mengingat jasa kita, tetapi ingatlah bahwa kita juga pernah berbuat kesalahan. Jika tips ini yang diterapkan dalam rumah tangga, insya Allah perbedaan pendapat hanya menjadi bumbu penyedap rumah tangga.

* si kecik yang suci....comel


* hadis : larangan marah

*sape rasa nak marah...jom kita baca sama2

wallahualam....

1 comment:

  1. Al-Qashah:77: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

    ReplyDelete